Sejarah matematika Islam dimulai dengan sungguh-sungguh semenjak kehidupan al-Ma’mun(786–833). Meskipun al-Ma’mun figure penting dalam sejarah aljabar,
tetapi ia bukan ahli matematika.Pada awal abad 9 Khalifah al-Ma’mun membangun akademi “ house of Wisdom” (Bait al-Hikmah) di Bagdad. Salah seorang ahli matematika pertama yang bergabung dengan institut ini adalah Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi
(825 A.D).
Ia berasal dari daerah Selatan laut Aral di Asia Tengah.
Beliau mentranslet naskah-naskah ilmiah dari Yunani ke dalam bahasa
Arab dan juga belajar serta menulis tentang aljabar, geometrid dan
astronomy. Al-Khwarizmi mempersembahkan dua tulisannya kepada khalifah
Al-ma’mun yaitu tentang aljabar dan astronomi. Dari semua karya
al-Khwarizmi, yang paling terkenal adalah buku Hisab al-jabr w’al-muqabalah. Dalam buku ini kata “al-jabar” pertama kali diperkenalkan.
Buku ini yang pertama mengkaji
penyelesaian persamaan linier dan kuadratik secara sistematis. Namun
semuanya masih diungkap dengan kata-kata, sesekali menggunakan lambang
bilangan, belum mengembangkan simbol-simbol al-jabar. Al-Khwarizmi
tidak mengenal nol dan negative. Bagian pertama buku ini berjudul
solusi dari persamaan. Persamaan itu adalah linier dan kuadrat yang
disusun oleh unsur-unsur; unit, akar dan kuadrat. Sebuah unit adalah
sebuah bilangan, sebuah akar diekspresikan dengan x dan sebuah kuadrat diekspresikan dengan x2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar